Wednesday, September 22, 2010

Got To Choose part 2

3 jam perjalanan terasa sangat sebentar untukku. Terang saja, seorang Rain meminjamkan jet pribadinya untuk murid-muridnya Mblaq. Ada apa sebenarnya? Kami mendarat di bandara Incheon. Aku sudah mengantisipasi A+ yang berkerumun di bandara. Namun ternyata keadaan sudah berubah.

“Mereka sudah menerima, kalau member Mblaq memiliki yeojachingu. Jadi kau tak usah khawatir” ujarnya sambil merangkul pinggangku dan mengecup kepalaku.

“Yeojachingu? Siapa? Yang harus khawatir kan yeojachingu GO, Seungho, dan Thunder. Sedangkan aku kan bukan yeojachingu siapa-siapa”ujarku datar.

“Aish~ kamu ni” Joon merajuk. Wajahnya terlihat sangat imut kalau dia merajuk seperti ini.

“Aniyo, aku bukan yeojachingumu, tapi aku jagiyamu. Begitu kan maumu? Hmm?” aku mengacak-acak rambutnya. Sejenak ia menatapku, kemudian tiba-tiba ia mengecup lembut bibirku. Padahal ini di tempat umum. Ya Tuhan kuharap tidak ada yang melihatnya.

“Hyah!! Neo babbo ya?! Di tempat seperti ini” ujar Seungho sang leader setelah menjitak kepala dongsaengnya satu itu.

“Ara…ara. Tapi tuh Rain hyung juga mesra-mesraan” ujarnya membela diri sambil menunjuk Rain yang sedang berangkulan dengan yeojachingunya.

“Sudah…sudah. Kayak anak kecil aja sih. Aku sudah di telpon pihak hotel yang aku booking nih. Aku duluan pergi gak apa kah?”tanyaku pada semuanya.

“Aish~ eonnie, masa yeojanya cumin kami bertiga? Aku, Ji Hyun dan Hyun A? Kau tau kan gimana kami?” keluh Jung Yeon padaku yang lebih memilih tinggal di hotel daripada tinggal di dorm bersama mereka.

“Jung Yeon-ah, kau tau kan Min Yeong memilih hotel agar bisa berduaan saja denganku” jawab Joon yang langsung kucubit lengannya.

“Mianhaeyo. Aku dan Joon duluan yaa semuanya. Annyeong” ujarku yang langsung menarik Joon untuk mengambil koper dan langsung pergi dari bandara ini menuju hotel Gangnam. Di dalam mobil kami saling berdiam diri. Aku hanya melamun menatap keluar jendela.

“Min Yeong-ah, bagaimana dengan Donghae hyung?” Tanya Joon. Hhhh, dia menggunakan nada serius. Mau tak mau aku harus menjawabnya.

“Dia tetap seperti dulu. Hanya bilang kalau melamarku butuh waktu. Ia harus berdiskusi dulu dengan Jungsoo, kemudian memohon izin Lee Soo Man, memohon izin dengan member Suju yang lain, dan membuat konferensi pers tentang pernikahan kami. Tapi apakah harus sesulit itu? Lee Soo Man ahjussi sudah berulang kali menegaskan bahwa anggota Suju tidak boleh mendahului Jungsoo dalam hal pernikahan. Huh, kurasa itu hanya dalih. Lee Soo Man, benar-benar tidak mau member Suju menikah tampaknya” jelasku panjang lebar pada Joon. Aku menghirup napas dalam-dalam dan mengeluarkannya. Masalah ini begitu menyesakkan dada.

“Kalau ternyata akulah yang melamarmu lebih dulu, bagaimana?”tanyanya lagi.

Mwo? Aku menoleh dan mendapati Joon menyetir dengan wajah serius. Aku begitu mencintainya. Tapi entah mengapa hatiku terbagi. Aku mencintai Donghae, karena ia adalah matahariku. Aku bisa bertahan sampai sekarang, melewati hidupku hanya karena ada Donghae. Dan Lee Joon adalah nafasku. Aku selalu membutuhkannya, aku bergantung padanya, seperti dia bergantung padaku.

Kemudian ada lagi Lee Jinki. Namja yang karenanya aku merasa bahwa aku bisa berguna. Dia yang menyadarkanku kalau banyak yang membutuhkanku. Dan ya, aku sangat mencintainya. Tapi, ia sama saja seperti Donghae. Diikat mati oleh Lee Soo Man. Apalagi dia leader SHINee. Justru makin sulit untukku bisa bersamanya. Karena itu hanya Joonlah, yang benar-benar seutuhnya aku miliki sekarang.

“Terserah kau saja. Tapi, jujur, aku merasa takut. Dan jijik terhadap diriku sendiri. Aku mencintai tiga orang namja. Kau, Donghae, dan Jinki sama-sama berarti untukku. Aku takut kau lelah mencintaiku, aku merasa jijik karena begitu jahatnya aku mengambil hati tiga namja yang aku cintai.” Aku memang selalu jujur pada Joon. Kutundukkan wajahku.

Tiba-tiba Joon menepikan mobilnya ke pinggir jalan.

“Waeyo, Joon?” saat aku menoleh padanya serta merta ia langsung mengecup bibirku. Kemudian ia menatapku dalam. Lekat sekali. Ya Tuhan aku begitu mencintainya. Salahkah aku? Aku juga mencintai Donghae, dan Jinki. Argh! Masukkan saja aku ke neraka lantai dasar sekalian!

“Saranghaeyo. Jeongmal yeongwonhi. Neo hanaman saranghamnida. Perlukah aku beli hak cipta lagu It has to be you-nya Yesung hyung dan memberikannya padamu? Hmm? Tidak kan? Jadi jangan sekali-kali kau berpikir aku akan lelah mencintaimu. Sekalipun kau menyukai seratus namja sekalipun, aku yakin pada akhirnya kamu akan kembali padamu” kemudian ia menyetir lagi mobilnya menuju Gangnam hotel. Di sepanjang jalan, aku memikirkan tentang hidupku, dan namja yang akan aku pilih. Karena kelak, satu hari nanti, aku harus memilih.

***

Pancuran air yang membasahi tubuhku melunturkan lengket dan keringatku. Aku basuh tubuhku sebersih mungkin. Cukup 25 menit aku membersihkan diri. Setelah aku sudah selesai berpakaian di kamar mandi barulah aku berani keluar.

Kulihat Joon dengan singlet putihnya sedang mengganti-ganti channel tv. Saat sampai di channel X yang sedang menayangkan MV Mblaq yang Y aku menyuruhnya berhenti. Aku segera naik ke atas ranjang dan bersandar di samping Joon.

“Kau marah?”

“Annyie. Aku hanya cemburu pada gadis itu. Ia hanya berakting lalu bisa menciummu. Sedangkan aku? Hmm jangan harap deh ya.” Jawabku merajuk. Ia pun mematikan TV. Kemudian kami duduk berhadapan di atas double king bed itu.

“Mau reka ulang? I would love to do that act with you. Even more” ujarnya menggodaku. Aku tahu sekarang aku sedang bernegosiasi dengannya. Satu kegiatan yang kami sering lakukan jika sedang berduaan. Dan kali ini ia bilang akan melakukan semua adegan di music video Y yang ia lakukan dengan Kim Ha Neul sebagai ganti kecemburuanku.

“Tanpa ada adegan pembunuhannya tapi ya?”

“Sip. Tapi aku cuma mau melakukan adegan yang kamu cemburuin itu loh ya, oiya pake nih baju putih biar sama kayak yang di video” ujarnya sambil melemparkan kemeja putihnya padaku.

“Ara..ara” aku pun pergi ke kamar mandi untuk memakai baju Joon itu. Benar dugaanku, bajunya kebesaran. Kuputuskan untuk memakai hot pants karena baju ini menjulur sampai ke atas lututku. Ku gelung rambutku ke atas. Setelah kurasa siap aku keluar dari kamar mandi.

Joon sudah siap di tempat tidur dengan kaus lengan panjang berwarna putih. Ia tersenyum manis, kemudian menepuk-menepuk bantal di sebelahnya. Setelah aku berbaring di smpingnya, ia tersenyum lalu berteriak.

“Action!”

***


TBC lagi hahaha...peduli amat yah ada yang baca ato ngga, yang penting aku udah mencurahkan ideku hahahaha

Got To Choose part 1

Cast

Me as Choi Min Yeong

Donghae Super Junior as Lee Donghae

Onew SHINee as Lee Jinki

Lee Changsun as Lee Joon

11 Oktober 2010

Samarinda

Drrrt..drrrt

Crazynya Kan Mi Yeon terdengar, pertanda hapeku ada yang nelpon dan tertera nama itu... Lee Jinki.

"Yoboseyo"

"Yeongie-ah...kau sudah mendengarnya kan?" Pasti ia menanyakan perihal kedatangan SHINee di Jakarta tanggal 12 Oktober nanti.

"Hmm"

"Kau...datangkan? Jebal~ Bogoshipoyo jagi" astaga mendengarnya merengek seperti ini aku mulai luluh. tapi aku tak boleh berbicara sembarangan, di rumah sedang ada Donghae oppa.

"Molla~. aku sedang sibuk ngurus HUT Smansa sekarang" aku berusaha menolak dengan halus dan berbohong dengan menggunakan alasan HUT Smansa. Walaupun aku tahu bahwa hatiku sangat ingin bertemu dengannya, sangat merindukannya.

"Yeongie-ah...disitu sedang ada Donghae hyung ya?" tebaknya.

"Nee~ tapi aku tak bisa karena memang aku sibuk. that's the truth"

"Hhhh..yasudahlah, aku berharap ada keajaiban pada saat aku tiba di Jakarta nanti. dan keajaiban itu adalah kehadiranmu. Saranghaeyo jagi..Bogoshipo" ujarnya mengakhiri pembicaraan. aku tak menjawab apa-apa, dan langsung mematikan telepon. Kemudian Donghae oppa masuk ke kamar.

"Siapa? Jinki?" tanyanya menatapku dalam. aku benar-benar tak bisa berbohong. ku palingkan wajahku dari tatapannya. Tiba-tiba ia merenggut wajahku dan memaksa agar aku menatapnya.

"Jawab" dan satu kata itu memiliki kekuatan veritaserum seperti di Film Epic Harry Potter.

"Ne~"

"Waeyo? Kau melakukan ini padaku. Waekeuraeyo?" tanyanya setelah melepaskanku.

"Waeyo?? Kamu nanya kenapa?? Kau selalu bilang kau mencintaiku, kita gak pacaran karena memang aku gak mau itu. Dan kau selalu bilang akan melamarku. Tapi mana?? Salahkah kalau aku berteman dengan Jinki? Dengan Lee Joon? Dengan MIR? Dengan RAIN? Toh kau juga dekat sama anak2 SNSD, sama Sun Ye. Lantas aku harus bagaimana?" aku meneriakinya. lagi-lagi aku menangis. setiap bertengkar dengannya aku selalu menangis. Entah mengapa, rasanya hatiku mau meledak saja.

"Uljima...Yeongie uljima. Kau tau betapa berat menyembunyikan semuanya. Semua benar-benar menyembunyikan kedekatan kita, tapi Lee Joon sangat sering terekspos media sedang bersamamu, kau tau betapa sakit hatiku melihatnya, mendengarnya? Hanya kau, kau tau betapa berat itu?" tanyanya sambil menggenggam tanganku.

"Arrasseoyo oppa, tapi...bukankah kita tak memiliki hubungan apa-apa? Pacaran enggak, kau juga belum mengikatku dengan lamaran. Aku benar-benar lelah sekarang. Aku pergi dulu. Aku titip apartement ya. I have a plane to catch"

Aku pun meninggalkannya sendirian di apartementku. Ku seret koper besarku yang akan kubawa ke Korea. Aku harus menemui Lee Joon sekarang, kalau tidak, I may have commit suicide right now.

Aku segera masuk ke dalam mobil yang disiapkan Lee Joon, dan pergi ke bandara Sungai Siring *ceritanya udah jadi tuh bandara*

20 menit kemudian aku sampai dan dapat kulihat sebuah jet pribadi yang telah dia siapkan agar aku cepat datang ke Korea dan menemani pembuatan album comebacknya.

Saat aku naik ke dalam pesawat tiba-tiba...

"YEONGIE BOGOSHIPOOOOOOOOOOOOOOOOO" seseorang tiba-tiba memelukku. Dari suaranya aku tau kalau itu adalah Lee Joon.

"Aigoo~ buat apa kau kesini? Katanya aku yang akan ke Seoul?" tanyaku setelah melepaskan pelukannya dan duduk bersebelahan dengannya. Kuamati sekeliling kabin pesawat, ada member Mblaq yang lain dengan yeojachingu mereka masing-masing. Sementara tinggal Lee Joon, dan MIR yang masih belum mau pacaran.

Sesaat pesawat akan segera lepas landas. Lee Joon sangat tahu aku biasanya mabuk udara saat pesawat akan lepas landas. Ia lantas menggenggam tanganku erat-erat, dan menyandarkan kepalaku di bahunya. And I know that I'll be alright.

TBC

hahahahahahahahahahahaha XD SAYA CINTA LEE JOON !!! *DIMUTILASI HAE OPPA*

buat teman, kakak, dan adikku

assalamu'alaikum..
Ba'da tahmid, istighfar, dan sholawat .

Untuk teman, kakak, dan adekku

tau gak, sejak saat itu aku terlalu banyak kehilangan .

aku kehilangan teman tukeran buku

teman curhat

teman tuker fikiran

teman hapakan *samasama dihapak mksudnya

teman smsan

teman yg slalu ditunggu karna mau minjem atau ngembalikan buku

teman yg begitu baik, teman yg begitu paham tentang aku .

teman yg dgn gamblang negur aku kalo salah .

gak cuma sebagai teman, dia kakakku, juga adekku .

tapi dia hilang bukannya dia tidak ingin berteman, dan bersahabat dgnku lagi .

dia punya mimpi untuk dikejar, dan sebagai teman yg baik, kakak yg baik, dan adek yg baik aku pasti ngedukung dia .

tapi kejadian yg telah dan akan terjadi satu tahun ke depan pasti akan bkin aku bilang,"I need you so badly"

tapi dia pasti nagih janjiku buat tegar kayak batu karang, lantas aku harus tepatin janji itu toh ?

temanku, kakakku, adekku, aku kuat kok..cuman hempasan ombak segini, gak akan bikin aku lemah, aku justru bakal lebih kuat, ya kan ?

yasudahlah, aku cuma lagi melow, karna org kayak kamu langka banget . susah nemunya . jgn difikir yaaa .

dadah jeleeeek :p
nuun.walqalami wamaa yasthuruun .
wassalamu'alaikum.wr.wb

recently listening


MusicPlaylistView Profile
Create a playlist at MixPod.com

About Me

Followers

Search

Copyright Text