Wednesday, January 5, 2011

Not A Cinderella part 2

Siwon POV

“Min Yeong-ah”. Padahal aku hanya berkata seperti itu, tiba-tiba ia terpaku. Dan aku tau itu memang Min Yeong. Adik tiriku. Dan hari ini, aku tahu semua kehidupannya saat ia keluar dari rumah Choi.



*Flashback*



Drrrt…drrrt… Handphoneku bergetar. Kulihat di layarnya tertera “My MinYeong”. Tidak biasanya.



“Yoboseyo, Yeongie-ah”



“Emm…Er…Yoboseyo Siwon hyung”



“Khun? Nichkhun 2PM? Loh mana adikku? Ini nomor adikku”



“Anu…adik hyung…pingsan…di gedung JYP entertainment lantai 4”



Klik. Aigoo~ apa yang anak itu lakukan di JYP? Apa dia trainee? Gak mungkin. Segera kusambar kunci mobil yang ada di rak gantungan kunci. Aku tak peduli lagi itu kunci mobil yang mana. Asalkan aku bisa cepat menemui Min Yeong. Ya Tuhan, kumohon jangan biarkan apapun terjadi pada Min Yeong, adikku.



Aku menggila. Kuinjak pedal gas sekuat yang aku bisa. Kukerahkan seluruh kemampuanku dalam mengemudi. Jarak dari rumahku ke JYP dalam kecepatan santai akan memakan waktu setengah jam. Tapi aku, sampai dalam waktu 15 menit.



Aku langsung naik ke lantai 4, baru saja keluar dari lift, aku disambut oleh Junsu. Yang mengajakku ke ruang istirahat 2PM, and there she is. Tergolek lemah tak sadarkan diri. Aku segera menghampirinya, dan ia benar Min Yeong.



“Hyung, dia…petugas kebersihan. Cleaning service hyung! Apa benar ia adikmu?” Tanya Chansung dengan tatapan menyelidik.



“Geurae, dia adikku. Selama ini aku kira dia bekerja sebagai shift manajer di Deo Sang Go, tapi ia malah bekerja disini” aku hanya menggumam. Kulihat Nichkhun memegang handphone flip Min Yeong. Kuambil handphone itu dan kuperiksa daftar orang yang meneleponnya. Terakhir kali ia ditelepon Jung Yeon tadi pagi. Ah, lebih baik kutelepon saja yeoja bernama Jung Yeon itu.



Aku melangkah keluar agar tidak berisik.



“Yoboseyo Yeongie-ah. Kau ini, benar-benar deh. Cepat kembali ke Deo Sang Go. Walaupun aku jadi manajer tetap, kau harus terus menemaniku disini. Yeongie-ah, masa kau mau bekerja jadi cleaning service dari pagi sampai sore, kau pasti akan lebih lelah. Ditambah lagi kau malamnya kerja jadi apoteker. Aigoo~ Yeongie-ah, harus berapa kali kuingatkan kau itu yeoja. Ditambah lagi fisik mu lemah kan. Aish~ waeyo Yeongie-ah? Kenapa kau diam”



Klik. Kini aku sudah mengerti semuanya. Kututup handphone Min Yeong. Yeoja satu itu benar-benar membuatku bingung. Aku tak pernah mengerti sifatnya atau pun jalan pikirannya. Kulangkahkan lagi kakiku masuk ke ruang istirahat 2PM. Baru saja aku masuk tampaknya Min Yeong sudah siuman. Ku letakkan telunjukku di depan bibirku sebagai tanda agar memberdeul 2PM tidak bilang kalau aku disini. Ia terlihat bingung.



Ia berjalan mundur. Aku berdiri tepat di belakangnya. Dan saat ia menabrakku, aku sebut namanya, karena ia tahu betul suaraku.



*Flashback ends*



“Ayo pulang!” kupaksa Min Yeong untuk pulang dengan menarik tangannya, tapi ia masih saja berontak.



“Andwae! Aku tidak mau pulang. Aku masih ada pekerjaan!” walaupun tenaganya tak seberapa, ia cukup gigih.



“Pekerjaan?! Cleaning service, kau sebut pekerjaan?! Kerja di apotik shift malam kau sebut pekerjaan?! Ikut aku pulang!”



“GEURAE, ITU ADALAH PEKERJAANKU. AND I’M SO GODDAMN PROUD ABOUT IT!! Kau mau pulang? Pulang saja sendiri, itu bukan rumahku” ia membentakku dengan seluruh tenaganya yang tersisa. Kemudian ia menyentakkan tanganku yang sedari tadi memegangi tangannya, ia lari meninggalkanku.



Aku masih syok. Aku mengalami brain-dead. Keadaan dimana otakmu tiba-tiba tak lagi mencerna apa yang sedang terjadi karena mendapat serangan kenyataan yang mengejutkan dan bertubi-tubi. Aku masih brain-dead. Hingga akhirnya seseorang menepuk pundakku.



“Ya! Siwon-ah! Ya!”panggilnya. dan seketika aku sadar, aku sedang berada di gedung JYP, dan ini adalah ruangannya 2PM. Ah, Min Yeong juga pergi. Kuputuskan untuk mencarinya saja.



“Kamsahamnida. Kalian sudah menjaga adikku. Maaf kalau merepotkan” ujarku sambil membungkuk sopan.



“Cheonmaneyo Siwon-ah. Senang bisa membantu yeoja cantik seperti adikmu” puji Nichkhun. Siwon hanya tersenyum, kemudian ia pergi dari tempat itu. Ia baru saja tersadar kalau handphone Min Yeong masih ada dengannya.



***



Bagaimana ini? Uang di dompetku tinggal 250 ribu won. Aku hanya membawa satu stel pakaian. Aku juga tidak bisa kembali ke rumah. Handphoneku hilang. Dan jika Choi Siwon mengetahui pekerjaanku selama ini, pasti Sham Hyuk ahjumma juga tau. Aish~ bodoh banget kamu Min Yeong!



Aku terus berjalan menyusuri jalanan yang sama sekali aku tidak kenal ini. Aku hampir saja melewatinya, bilik telepon umum. Yes! Terima kasih Tuhan, aku bisa menghubungi Jung Yeon.



Kutekan nomor yang sudah kuhapal di luar kepala itu. Tersambung…dia mengangkat teleponku.



“Yoboseyo”



“Yoboseyo. Nugu?”



“Ini Min Yeong. Kau di rumah ya Yeon?”



“Nee~ aku di rumah. Oiya, tadi aku telepon handphone kok yang menjawab namja sih? Suaranya berat dan sangat sendu. Cieh, punya pacar kok gak bilang-bilang?”



“Neo…babbo ya? Itu kakakku. Bukan pacarku. Jung Yeon-ah, aku sedang kabur dari rumah. Termasuk kabur dari kakakku itu, karena itu, aku tinggal di rumahmu ya untuk malam ini saja dulu.” Pintaku pada Jung Yeon.



“Okeh okeh. Tapi jangan sekarang, aku masih di Deo Sang Go. Kau dimana?”



“Ntar aku ke rumahmu mala mini sepulang aku dari apotek. Ciao”



Kututup teleponnya. Saat aku keluar aku dikejutkan oleh namja yang sudah membuat hariku begitu menderita.



“HAI! You’re Siwon’s little sister, right? What are you doing here?” namja berambut pirang itu bertanya padaku. Entah siapa namanya, tapi ia membuat orang-orang yang berlalu lalang di sekitar kami menjadi menatap kami, bahkan ada yang memotret kami.



“Yeah, I’m Siwon’s little STEPsister”kutekankan kata STEP agar ia mengerti keadaanku.



“Hmm…I see. So, you’re his stepsister who feel inconvenient with Choi’s family wealth. And, you’re a girl who make yourself suffer just like Cinderella. Am I right?” tanyanya lagi. Namja ini, suka berspekulasi.



“None of your business, Mr. Blonde” lebih baik aku pergi. Tapi, aku tak bisa, karena ia menghalangiku. Aku ke kanan, ia ke kanan. Aku ke kiri, ia masih menghalangi juga yang di kiri.



“Please, don’t be so rude and formal. Call me Khun. My name is Nichkhun Buck Horvejkul. I’m one of 2PM’s member. So, I believe that your work in JYP is ended at 4pm. And it’s still 2pm. And I do believe that you haven’t had your lunch yet. So, it’ll be my honor to buy you lunch” ia membungkuk ala pangeran kemudian ia tertawa renyah. Tampan memang, namun menjengkelkan.



“You don’t have to” aku masih berusaha untuk menghindarinya. Namun sepertinya itu sia-sia. Kemudian ia membisikkanku sesuatu.



“If you’re not taking my offer. I bet you, that our kissing picture would be headline at every newspaper, magazine in South Korea” ujarnya yang membuatku bergidik.



Tapi aku? Diancam? Huh, lucu sekali.



“So, are you threatening me? Do you think I’m scared?” ujarku lagi sambil tetap mencoba menerobosnya. Namun tiba-tiba ia mendesakku. Membuatku bersandar pada pintu bilik telepon umum. Wajahnya sudah begitu dekat dengan wajahku. Dia tidak main-main.



Sekarang semakin banyak orang memperhatikan kami. Beberapa yeoja berpakaian SMA bahkan memotret kami sambil menjerit,”Omo~ itu Khunnie. Itu Khunnie, dan dia tampaknya akan mencium yeojachingunya” ya Tuhan, mau tidak mau aku mengiyakan tawarannya. Kemudian ia menggenggam tanganku dan menarikku masuk ke mobilnya.



Dan aku tak tahu kalau aku justru akan mendapat lebih banyak masalah dan luka karena ini.



***

“Makan ini. Dan ini. Kau harus makan banyak. Lihatlah, kau putri keluarga Choi, tapi tubuhmu kurus seperti ini” Nichkhun terus menerus meletakkan potongan daging dan ayam ke mangkuk nasi Min Yeong. Min Yeong hanya menatapnya dengan dingin kemudian memakan nasinya lagi.



“Oh ya, yang benar putri tiri keluarga Choi” tambah Min Yeong ketus.



“Aigoo~ aigoo~ kau benar-benar yeoja yang membingungkan. Apa kau mencoba menyiksa dirimu sendiri hah? Keluarga Choi tidak pernah menyiksamu, tapi kau sendiri yang menempatkan dirimu dalam keadaan sulit. Kalau aku jadi kau…”



“SHUT UP! SHUT UP! Don’t talk like you know everything about me or Choi family. You know nothing! And you’re giving me advice about how I should live my life as Choi’s stepdaughter? You have no idea about it” Min Yeong memotong khotbah Nichkhun. Dia meletakkan sendoknya, dan beranjak pergi. Namun tangan Nichkhun menahan Min Yeong.



“Correct me, I think you find me as arrogant person, huh?” Nichkhun menatap Min Yeong yang mendelik padanya.



“Duduklah. Kau tidak boleh menyisakan makanan. Masih banyak orang di luar sana yang belum tentu bisa makan hari ini” tangan Nichkhun yang kuat menarik Min Yeong agar menghabiskan makanannya.



Min Yeong menurut. Kali ini mereka makan dalam diam. Setelah mereka selesai makan, Nichkhun masih memesan pencuci mulut lagi.



“Mianhaeyo, if you find me as arrogant person. Aku hanya heran, kau begitu keras terhadap dirimu sendiri. Kau menolak menikmati atau setidaknya menggunakan fasilitas yang disediakan keluarga Choi. Well, if you find me as arrogant person, let us say, I find you as an interesting girl with deep thoughts” Nichkhun memilih kata-katanya dengan hati-hati dan kali ini, ia menatap Min Yeong lekat-lekat. Seolah ingin menganalisis seluruh kehidupannya.



“Well, women’s heart is a deep ocean” Min Yeong akhirnya membuka suara dan menyengir ironis. Ia mengaduk-aduk Greentea blendednya.



“I’d love to swim in a deep ocean” Nichkhun masih terus membujuk Min Yeong agar mau bercerita tentang hidupnya, dan apa yang ia rasakan tentang kehidupannya. Nichkhun benar-benar heran di era seperti ini masih ada yeoja yang begitu keras terhadap dirinya sendiri padahal segala kemudahan telah dihamparkan di depan matanya.



Min Yeong tersenyum sebentar. Kemudian ia menyuap sepotong orange caramel puddingnya yang baru saja datang. Ia menghabiskan semuanya. Kemudian ia menyeruput Greentea blendednya. Tapi tidak sampai habis. Ia menatap Nichkhun yang masih menatapnya menuntut cerita. Ia tersenyum kemudian berkata…



“I’ll tell you if we meet again” setelah itu ia langsung mengambil langkah seribu keluar restoran itu dan menyetop taksi dan serta merta ia masuk dan meninggalkan Nichkhun yang kalah cepat dengannya.



“Tch” Nichkhun merasa egonya dilukai oleh seorang yeoja yang bahkan tidak mensyukuri hidupnya yang mudah. Dia kembali ke dalam restaurant untuk membayar makanannya dan Min Yeong, namun ia dikejutkan oleh petugas kasirnya yang mengatakan kalau semua sudah dibayar oleh nona yang lari tadi. Min Yeong.



Nichkhun hanya bisa tertawa melecehkan dirinya sendiri. Kapan gadis itu membayar semua pesanan mereka? Benar-benar gadis yang menakjubkan. Nichkhun bersumpah bahwa ia tidak akan melepaskan yeoja itu kalau mereka bertemu lagi. Nichkhun benar-benar dibuat penasaran oleh Min Yeong. Tanpa ia tahu bahwa segala yang diperbuatnya hanya akan membuat Min Yeong terluka dan melukai dirinya sendiri.



***

TBC…

As usual thumbs, criticizes, and advice… Oh yeah, I do really need that.



Maaf ya atas MinKhun moments nya. *sembah sujud minta maap ke Khunnie biases*



Hal ini dikarenakan yang cocok buat peran *censored* emang cuman Nichkhun. Pas buanget deh pokoknya. Bukan maksud author ingin mencintai Khun. Tapi, ini kan cumin ff yaaa. Kalau pake MinHae couple atau MinJoon atau ChanYeong malah aneh jatohnya hehe. Namanya juga Cinderella *apadeh*



Hmm…sepertinya tiap part ada 7 pages kalau dijadikan ms.word. lumayan juga. Yah begitulah kehidupan remaja sehari-hari.



Oh iya, tapi aye masih belum mau revealed siapa Prince Charmingnyaaa. Pkoknya antara Khun atau someone. Pkoknya dipikir ajaa deh kalo cerita Cinderella, Prince Charmingnya keluarnya kapan, nah kurang lebih sama aje tuh sama yang ini…



PS. Pembuatan part 2 ini memakai bgm Super Junior 4th album dari lagu In my Dream sampai My Only Girl. *gapen*

Yaudah dadaaaaaah *lambai2 sama Joon sama Hae*

No comments:

Post a Comment

recently listening


MusicPlaylistView Profile
Create a playlist at MixPod.com

About Me

Followers

Search

Copyright Text